Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
Selasa, 15 November 2011
Selasa, 03 Mei 2011
mengarang
A. kerjakan dan isilah titik-titik pada soal berikut!
1.Tulislah 4 hal penting sebelum kita membuat karangan.....
2. Agar kalimat satu dengan yang lain saling berkesinambungan dalam mengarang kita
harus membuat....
3. Apakah fungsi nomor paga pengumuman....
4. Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pengumuman adalah....
5. Buatlah karangan minimal 2 paragraf yang berjudul "LIBURAN SEBENTAR LAGI"
NB: Kerjakan di buku latihan jangan lupa tanda tangan orang tua
dikumpul secepatnya.
1.Tulislah 4 hal penting sebelum kita membuat karangan.....
2. Agar kalimat satu dengan yang lain saling berkesinambungan dalam mengarang kita
harus membuat....
3. Apakah fungsi nomor paga pengumuman....
4. Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pengumuman adalah....
5. Buatlah karangan minimal 2 paragraf yang berjudul "LIBURAN SEBENTAR LAGI"
NB: Kerjakan di buku latihan jangan lupa tanda tangan orang tua
dikumpul secepatnya.
Senin, 07 Maret 2011
PR. bahasa Indonesia kelas IV
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c,atau d yang dianggap benar!
1. Persamaan bunyi pada akhir pantun disebut....
a. sampiran b. lampiran
c. rima d. irama
2. Jumlah baris satu bait pantun adalah....
a. lima b. tiga
c. empat d. dua
3. Berikut ini ciri-ciri bahasa pengumuman,kecuali....
a. padat dan singkat b. jelas
c. jelas dan sinkat d. bertele-tele
4. Pemakaian huruf kapital untuk penulisan nama geografis yang benar adalah....
a. Pulau bali b. pulau Bali
c. Gunung Krakatau d. Sungai mahakam
5. Membaca dengan teliti dan lama dinamakan.....
a. membaca sekilas b. membaca cepat
c. membaca intensif d. membaca memindai
B. isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Sebagai ganti onkos kita mengirim surat kita harus menempelkan... pada amplop
2. Anak yang gemar membaca dijuluki kutu ....
3. Ayah membanting...., memeras.... demi menghidupi keluarga.
4. Arti Pribahasa Bagai air di daun talas adalah....
5. Apa yang dimaksud intonasi dalam pembacaan pantun?
NB: Kerjakan tugas berikut dalam bentuk Prin Aout atau tulis tangan. Dikumpul
paling lambat satu minggu!!
1. Persamaan bunyi pada akhir pantun disebut....
a. sampiran b. lampiran
c. rima d. irama
2. Jumlah baris satu bait pantun adalah....
a. lima b. tiga
c. empat d. dua
3. Berikut ini ciri-ciri bahasa pengumuman,kecuali....
a. padat dan singkat b. jelas
c. jelas dan sinkat d. bertele-tele
4. Pemakaian huruf kapital untuk penulisan nama geografis yang benar adalah....
a. Pulau bali b. pulau Bali
c. Gunung Krakatau d. Sungai mahakam
5. Membaca dengan teliti dan lama dinamakan.....
a. membaca sekilas b. membaca cepat
c. membaca intensif d. membaca memindai
B. isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Sebagai ganti onkos kita mengirim surat kita harus menempelkan... pada amplop
2. Anak yang gemar membaca dijuluki kutu ....
3. Ayah membanting...., memeras.... demi menghidupi keluarga.
4. Arti Pribahasa Bagai air di daun talas adalah....
5. Apa yang dimaksud intonasi dalam pembacaan pantun?
NB: Kerjakan tugas berikut dalam bentuk Prin Aout atau tulis tangan. Dikumpul
paling lambat satu minggu!!
Senin, 28 Februari 2011
pantunLANTUN MAHAKAM Orang kaya banyak berharta Ke Sumatra setiap tahun Bismillah saya membuka kata Berseni sastra membuat pantun * Daun ilalang pucuknya mati Buah pisang berwarna hitam Pantun dikarang penghibur hati Turut kembangkan budaya Etam * Daun ilalang taruh di topi Daun Kurma ditambah lagi Pantun kukarang di malam sepi Kala purnama telah meninggi * Ambil paku di Kota Raja Di Kota Raja mendapat intan Wahai saudaraku di mana saja Pantun kukarang untuk kalian BUDAYA ETAM Jalan-jalan sekitar taman Jangan patahkan mawar berduri Wahai kawan sesama seniman Mari lestarikan budaya Etam s Anak badak mencari makan Anak ketam di dalam tanah Kalau tidak dilestarikan Budaya Etam pastilah punah s Minum susu memakai rantang Tumpah di bantal di atas tilam Anak cucu di masa datang Tidak kenal budaya Etam s kalau tilam sudahlah basah Jemur sekarang di atas atap Budaya etam sangatlah indah Sungguh sayang, janganlah lenyap s terbang rendah burung peragam Dari huma terbang ke hutan Budaya daerah beraneka ragam Mari bersama kita lestarikan s main gasing janganlah rebah Memakai tali pelepah pisang Budaya asing sudah merambah Budaya asli janganlah hilang s Mari menyanyi sambil menari Suara dua tinggi dan rendah Budaya negeri tetap lestari Negeri kita semakin indah s Air terjun bertangga dua Tempat gadis mencuci kain Syair, pantun, serta mamanda Juga masih banyak yang lain s Buah kelat waktu dirasa Meludah lagi kalau tak nyaman Wahai pejabat serta pengusaha Bantulah kami para seniman s Pohon kurma sebesar paha Pohon Kemiri tidak berduri Mari bersama kita berusaha Mmembangun seni negeri sendiri s Anak cecak mencari makan Bersembunyi di bawah papan Orang bijak pasti pikirkan Hari ini dan masa depan s Ada ikan namanya tenggiri Ikan dibawa ke Muara Kaman Melestarikan budaya negeri Bukanlah hanya tugas seniman s Pantun lainnya: abu_dillah.tripod.com
1. Apa yang dimaksud pengumuman ?
2. Apa yang dimaksud Rima dalam pantun ?
3. Sebutkan ciri-ciri bahasa dalam Pantun
4. Tuliskan 3 hal penting dalam membaca Pengumuman !
5. Baris ke1,2 dalam pantun disebut?
Nb : Kerjakan diprint out atau tulisan tangan
tugas paling lambat lambat satu minggu
2. Apa yang dimaksud Rima dalam pantun ?
3. Sebutkan ciri-ciri bahasa dalam Pantun
4. Tuliskan 3 hal penting dalam membaca Pengumuman !
5. Baris ke1,2 dalam pantun disebut?
Nb : Kerjakan diprint out atau tulisan tangan
tugas paling lambat lambat satu minggu
Jumat, 25 Februari 2011
Bahasa indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.[2] Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.[3] Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau[4] dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[5] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[6] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[7] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[8] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[9]
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.[3] Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau[4] dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[5] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[6] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[7] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Fonologi dan tata bahasa Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah.[8] Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.[9]
Langganan:
Postingan (Atom)